Pelindo Dinilai Hanya Makan Gaji Buta

 Pelindo Dinilai Hanya Makan Gaji Buta

Seluruh aktivitas kapal dan tongkang yang melintas di Sunga Segah wajib dikawal pandu. Menghindari kejadan tongkang batu bara seperti “Potong Tumpeng karena sangkut di jembatan Gunung Tabur atau menabrak pilar jembatan.

TANJUNG REDEB.  PT Pelindo dinilai hanya makan gaji buta dalam menjalankan fungsi pelayanan pemanduan dan penundaan. Pasalnya, selama ini fungsi itu terkesan macet dan tidak berjalan maksimal. Padahal tagihan dari owner kapal untuk pelayanan jasa itu terus berjalan.

Salah satu pengguna jasa kapal di Pelabuhan Tanjung Redeb yang tidak ingin disebutkan namanya, menjelaskan seharusnya aktivitas pandu dan tandu itu berjalan dengan baik untuk memonitor masuk dan keluarnya kapal.


Kewajiban mereka kalau pandu, harus ada di kapal saat kapal masuk dan keluar. Cuma ini tidak ada. Seakan mereka hanya makan gaji buta,” tegasnya.
Dijelaskannya, kegiatan pemanduan dan penundaan itu harus berjalan. Pasalnya, pihak Pelindo sudah berkuasa dalam memonopoli pelayanan jasa itu. Apalagi banyak kapal terus beraktivitas di pelabuhan.

“Pelindo ini mulai berkuasa. Mau memonopoli pandu dan tunda. Terus yang diladeni itu 20-30 kapal, masuk keluar. Itu tidak pernah pandu. Mereka standby di pelabuhan tapi tagihannya masuk terus ke owner kapal,” terangnya.

Ditambahkannya, selain tagihan yang terus dibayar, pelayanan jasa itu harus dimaksimalkan mengingat seringkali terdapat tabrakan yang dialami kapal bermuatan di Jembatan Gunung Tabur.

“Itu beberapa kali sudah pernah terjadi. Nah, itu karena pandu ini tidak jalan. Mereka tidak naik di atas kapal,”lanjutnya. Dikonfirmasi wartawan, General Manager Pelindo, James Hukom menjelaskan pihaknya telah melaksanakan pelayanan fungsi keselamatan pemanduan dan penundaan secara maksimal.

Hal itu juga terus dievaluasi untuk menjaga keselamatan kapal melewati perairan Berau. “Apalagi teman-teman agen kan mereka punya kegiatan tambah tinggi. Kami koordinasi sangat baik selama ini,” ungkapnya.

Soal tabrakan yang terjadi di Jembatan Gunung Tabur, James menerangkan hal itu sudah sangat minim terjadi selama satu tahun terakhir. Pengamanan yang dilakukan juga sudah semakin baik sebab selalu ada koordinasi yang dibangun.


“Kita sudah pakai tunda di situ. Pengamanan lebih save. Dan kita sudah sepakat dengan pemilik Tersus dan TUKS. Jadi, sekarang sudah berjalan tertib, aman, lancar, selamat. Sudah sangat minim tabrakan,” paparnya.

Kepada para pengguna jasa yang merasa dirugikan, James hanya menyatakan bahwa pihaknya telah menjalankan tugasnya sesuai regulasi yang ada. Namun, melihat kondisi yang dikeluhkan itu, Pelindo akan berupaya untuk dapat melakukan evaluasi dengan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP).

“Kami akan tetap melaksanakan tugas kami dalam kaitannya dengan pelayanan kapal. Kalau ada permasalahan, kami ada aturan yang atur supaya ada evaluasi bersama KUPP,” tutupnya.() 

Redaksi Klik Borneo

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *